Lama aku nggak update tulisan di blok ini ya. Soalnya aku lebih seneng nulis di wattpad sih lebih rame. Tapi sekarang aku mau cobain lagi nulis di sini lagi ya. Aku mau berbagi cerita tenang keuntungan menjadi peserta BPJS ya. Jadi tahun 2016 lalu, adikku jatuh dari motor. Dia mengalami dislokasi di pinggulnya dan juga ada patah tulangnya juga. Adikku mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang selama 19 hari. Bayangkan ya ... betapa lamanya.
Aku sama Ibu gantian jaga. Kalau pagi aku, karena ibuku kerja. Kalau malem ibuku. Aku ingat itu kejadiannya seminggu setelah liburan semester. Jadi selama liburan semester tuh aku nggak pernah ke mana-mana di rumah sakit doang.
Apalagi adikku itu walaupun umur udah 19 tahun tapi manja sekale (wkwkwk). Pernah ya dia aku tinggal kondangan sebentar dan dijaga sama Kakakku. Dia dengan manisnya bilang ke aku, "Jangan lama-lama ya, Mbak." Duh, hatiku ini jadi nggak kuat, kan muehehehe.
Selama 19 hari di rumah sakit, adikku nggak begitu mau makan. Padahal jajanan yang dibawain temen-temennya banyak banget. Alhasil akulah yang menghabiskannya (hehehe). Jadi aku tambah sehat banget. Cuman ya bosen banget sih nungguin orang sakit tuh, mana ngecash hape juga susah ya. Nggak stopkontaknya.
Aku puas banget sih dengan pelayanan yang diberikan buat adikku. Perawat dan dokternya ramah-ramah. Konsultasinya juga bagus. Sempet juga ada mahasiswa yang bikin penyuluhan tentang Infark Miokart Akut. Yang terakhir aku lebih suka karena semuanya gratis (hehehe). Semua biaya pelayanan ditanggung sepenuhnya oleh BPJS. Kita nggak keluar uang sepeser pun. Padahal nih aku lihat total biaya rawat inapnya itu sampai 100 juta kayaknya.
Setelah 19 hari akhirnya adikku pulang ke rumah. Karena kakinya yang kayak gitu, aku yang anter jemput dia dia kuliah setiap hari atau kadang naik Gojek. Dulu tahun 2016 Gojek belum seramai sekarang ya jadi kadang nggak ada pengemudi yang mau ngantar karena jarak dari Rumah Bulek tempat kami menumpang tinggal dengan kampusnya adikku lumayan jauh sekitar 26 km.
Sekitar dua bulan setelah jalan pake kruk terus, aku menyarankan adikku buat kontrol. Masalahnya karena FKTP-nya di Puskesmas Beji kita dari Surabaya harus ke sana dulu. Aku waktu itu masih cupu kan, nggak tahu sama sekali kalau FKTP itu bisa dipindahkan dengan mudah melalui aplikasi JKN mobile. Dari Puskesmas Beji kita minta rujukan lagi ke Prima Husada tuh, baru Ke RSUD Sutomo, karena kita kan lebih sering di Surabaya dari pada di Malang ya.
Aku antar adikku kontrol berdua doang kita naik taksi. Terus turun di lobi antri dengan segala persyaratannya akhirnya adikku mendapatkan pelayanan. Dokternya pada heran-heran gitu karena katanya kasus patah tulang dan dislokasinya adikku ini cukup sulit. Setelah diperiksa ternyata kakinya adikku sebenarnya sudah sembuh, cuman selama ini dia terlalu takut buat jalan tanpa kruk. Semua biaya kontrolnya sudah pasti gratis ya, karena pakai BPJS lagi.
Sekarang adikku sudah bisa berjalan dengan normal. Bahkan dia juga sudah bisa main basket lagi. Sudah seperti orang nggak pernah sakit gitu. Cuman aku kadang khawatir sih, itu pen yang dipasang dipinggangnya harusnya dilepas, kan ya? Tapi adikku seperti trauma buat operasi lagi. Yah, semoga suatu saat nanti pennya bisa dilepas dan adikku bisa tetap beraktivitas seperti sedia kala. Terima kasih BPJS atas pelayanannya...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar